Pada 24 Juli 2025, sebuah kejadian pemutusan jaringan global yang tiba-tiba membawa Elon Musk dan sistem Starlink-nya ke pusat perhatian. Mulai pukul 15:00 waktu bagian timur Amerika Serikat, dari Amerika Utara hingga Eurasia, dari medan perang Pasifik hingga garis depan Ukraina, lebih dari 61.000 terminal Starlink sekaligus terjebak dalam kegelapan. Gangguan teknis yang berlangsung selama 150 menit ini secara tidak sengaja mengungkap persaingan kekuasaan yang paling sengit di kalangan politik dan bisnis AS.
Satu, Krisis Medan Perang yang Dihasilkan oleh Putusnya Jaringan
II. Arus politik di balik penjelasan resmi Pernyataan "kesalahan perangkat lunak" yang diungkapkan oleh wakil presiden SpaceX, Michael Nichols, tidak berhasil meredakan badai opini publik. Gambar sintetis "Musk mencabut kabel" yang viral di media sosial kebetulan muncul pada saat sensitif ketika miliarder teknologi ini sedang mengalami ketegangan dengan pemerintah Trump. Sumber yang mengetahui situasi tersebut mengungkapkan bahwa hanya 48 jam sebelum pemutusan jaringan, Musk baru saja membeberkan bukti baru terkait Trump dan kasus Epstein di platform X, sementara Gedung Putih mengancam untuk membatalkan kontrak pemerintah SpaceX. Tiga, Dari Sekutu Menjadi Musuh Bebas: Titik Balik Permainan Kekuasaan Pertarungan ini dimulai pada Mei 2025, ketika Musk diusir dari tim penasihat teknologi Gedung Putih. Dalam waktu dua bulan, kedua belah pihak terlibat dalam subsidi mobil listrik, pembentukan "Partai Amerika".
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pada 24 Juli 2025, sebuah kejadian pemutusan jaringan global yang tiba-tiba membawa Elon Musk dan sistem Starlink-nya ke pusat perhatian. Mulai pukul 15:00 waktu bagian timur Amerika Serikat, dari Amerika Utara hingga Eurasia, dari medan perang Pasifik hingga garis depan Ukraina, lebih dari 61.000 terminal Starlink sekaligus terjebak dalam kegelapan. Gangguan teknis yang berlangsung selama 150 menit ini secara tidak sengaja mengungkap persaingan kekuasaan yang paling sengit di kalangan politik dan bisnis AS.
Satu, Krisis Medan Perang yang Dihasilkan oleh Putusnya Jaringan
II. Arus politik di balik penjelasan resmi
Pernyataan "kesalahan perangkat lunak" yang diungkapkan oleh wakil presiden SpaceX, Michael Nichols, tidak berhasil meredakan badai opini publik. Gambar sintetis "Musk mencabut kabel" yang viral di media sosial kebetulan muncul pada saat sensitif ketika miliarder teknologi ini sedang mengalami ketegangan dengan pemerintah Trump. Sumber yang mengetahui situasi tersebut mengungkapkan bahwa hanya 48 jam sebelum pemutusan jaringan, Musk baru saja membeberkan bukti baru terkait Trump dan kasus Epstein di platform X, sementara Gedung Putih mengancam untuk membatalkan kontrak pemerintah SpaceX.
Tiga, Dari Sekutu Menjadi Musuh Bebas: Titik Balik Permainan Kekuasaan
Pertarungan ini dimulai pada Mei 2025, ketika Musk diusir dari tim penasihat teknologi Gedung Putih. Dalam waktu dua bulan, kedua belah pihak terlibat dalam subsidi mobil listrik, pembentukan "Partai Amerika".