Riset Sebut Volume Transaksi Bitcoin Berhasil Lampaui Visa
Bitcoin kini mencatat volume transaksi tahunan senilai US$20 triliun, melampaui Visa yang berada di angka US$13 triliun. Catatan ini dikeluarkan oleh salah satu bank aset digital asal Swiss, Sygnum. Capaian ini menandai perubahan besar dalam peran Bitcoin sebagai alat finansial global yang semakin diminati institusi. Dalam sebulan terakhir, harga Bitcoin melonjak 20%, sempat menyentuh rekor baru di US$123.000, dengan kapitalisasi pasar mendekati US$2,4 triliun. Menurut Chief Client Officer Sygnum Martin Burgherr, lonjakan ini didorong oleh pembelian institusi melalui ETF, keterlibatan pemerintah, serta strategi cadangan kas perusahaan yang mempersempit pasokan. “Fundamental Bitcoin saat ini sangat kuat. Akumulasi besar-besaran oleh institusi, keterlibatan pemerintah, dan penempatan strategis di kas perusahaan membuat pasokannya semakin terbatas,” ujar Burgherr. Ia juga menambahkan kejelasan regulasi lewat Undang-Undang GENIUS dan CLARITY memicu meningkatnya kepercayaan investor jangka panjang terhadap peran Bitcoin sebagai lindung nilai makro. Laporan Sygnum turut mengungkap pasokan Bitcoin yang tersimpan di exchange kini berada di titik terendah dalam tujuh tahun terakhir. Lebih dari 45% diantaranya bahkan tidak berpindah tangan selama lebih dari tiga tahun, mencerminkan keyakinan tinggi dari para pemegangnya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Riset Sebut Volume Transaksi Bitcoin Berhasil Lampaui Visa
Bitcoin kini mencatat volume transaksi tahunan senilai US$20 triliun, melampaui Visa yang berada di angka US$13 triliun. Catatan ini dikeluarkan oleh salah satu bank aset digital asal Swiss, Sygnum.
Capaian ini menandai perubahan besar dalam peran Bitcoin sebagai alat finansial global yang semakin diminati institusi. Dalam sebulan terakhir, harga Bitcoin melonjak 20%, sempat menyentuh rekor baru di US$123.000, dengan kapitalisasi pasar mendekati US$2,4 triliun.
Menurut Chief Client Officer Sygnum Martin Burgherr, lonjakan ini didorong oleh pembelian institusi melalui ETF, keterlibatan pemerintah, serta strategi cadangan kas perusahaan yang mempersempit pasokan.
“Fundamental Bitcoin saat ini sangat kuat. Akumulasi besar-besaran oleh institusi, keterlibatan pemerintah, dan penempatan strategis di kas perusahaan membuat pasokannya semakin terbatas,” ujar Burgherr.
Ia juga menambahkan kejelasan regulasi lewat Undang-Undang GENIUS dan CLARITY memicu meningkatnya kepercayaan investor jangka panjang terhadap peran Bitcoin sebagai lindung nilai makro.
Laporan Sygnum turut mengungkap pasokan Bitcoin yang tersimpan di exchange kini berada di titik terendah dalam tujuh tahun terakhir. Lebih dari 45% diantaranya bahkan tidak berpindah tangan selama lebih dari tiga tahun, mencerminkan keyakinan tinggi dari para pemegangnya.