Baru-baru ini, kami beruntung mewawancarai seorang ahli yang telah banyak berkontribusi di bidang teknologi finansial. Ahli ini tidak hanya memiliki latar belakang akademis dari Universitas Oxford dan Universitas Bristol, tetapi juga meraih gelar pasca-doktoral dari Universitas Oxford. Karirnya melintasi TradFi dan bidang Web3 yang muncul, pernah memegang posisi penting di pertukaran terkemuka di Inggris, dan sekarang terlibat dalam aplikasi inovatif teknologi Blockchain.
Dalam wawancara, ahli ini berbagi perjalanannya dari pengelolaan aset kuantitatif tradisional menuju manajemen aset Blockchain. Latar belakang akademisnya terutama berfokus pada ekonometrika dan analisis kuantitatif, sementara penelitian doktoralnya mendalami teori biaya transaksi, yang memberikan dasar teori yang kuat untuk jalur kewirausahaannya di masa depan.
Perlu dicatat bahwa selama di Universitas Oxford, ia menyelesaikan gelar master ganda, menunjukkan kemampuan belajar lintas disiplin dan cakrawala pengetahuan yang luas. Latar belakang pendidikan yang beragam ini memungkinkannya untuk menjembatani TradFi dan teknologi Blockchain yang baru muncul.
Ketika membahas tentang perubahan karier, ahli ini menekankan pentingnya pemikiran ekonomi di dunia Web3. Dia berpendapat bahwa teori ekonomi tradisional dan metode analisis kuantitatif masih memiliki nilai penting dalam memahami dan memprediksi perilaku pasar cryptocurrency. Pada saat yang sama, sifat unik dari teknologi Blockchain juga mengharuskan investor untuk memiliki pola pikir dan alat analisis baru.
Untuk masa depan, ahli ini menyatakan bahwa dengan terus berkembangnya teknologi Blockchain, manajemen aset di dalam blok akan menghadapi peluang dan tantangan baru. Ia memperkirakan bahwa penggabungan TradFi dengan teknologi Blockchain akan menciptakan strategi investasi dan model bisnis yang benar-benar baru.
Secara keseluruhan, wawancara ini tidak hanya menunjukkan perspektif unik seorang akademisi yang bertransisi dari TradFi ke bidang Web3, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana investasi kuantitatif berevolusi di era Blockchain. Ini tentu akan memberikan referensi berharga bagi mereka yang memperhatikan tren perkembangan teknologi keuangan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
6
Bagikan
Komentar
0/400
ZkProofPudding
· 07-24 11:47
Resume ini sangat keren
Lihat AsliBalas0
TopEscapeArtist
· 07-24 11:42
Indikator kuantitatif memberi tahu saya bahwa sudah mencapai puncaknya, tapi siapa yang bilang saya bukan pejuang bull run?
Lihat AsliBalas0
BearMarketBro
· 07-24 11:39
Siapa ini? Kenapa sok mewah?
Lihat AsliBalas0
wrekt_but_learning
· 07-24 11:38
Satu lagi elit beralih ke Web3?
Lihat AsliBalas0
NftCollectors
· 07-24 11:30
Data on-chain dan teori seni diverifikasi dua arah, tidak pernah salah melihat satu tren
Baru-baru ini, kami beruntung mewawancarai seorang ahli yang telah banyak berkontribusi di bidang teknologi finansial. Ahli ini tidak hanya memiliki latar belakang akademis dari Universitas Oxford dan Universitas Bristol, tetapi juga meraih gelar pasca-doktoral dari Universitas Oxford. Karirnya melintasi TradFi dan bidang Web3 yang muncul, pernah memegang posisi penting di pertukaran terkemuka di Inggris, dan sekarang terlibat dalam aplikasi inovatif teknologi Blockchain.
Dalam wawancara, ahli ini berbagi perjalanannya dari pengelolaan aset kuantitatif tradisional menuju manajemen aset Blockchain. Latar belakang akademisnya terutama berfokus pada ekonometrika dan analisis kuantitatif, sementara penelitian doktoralnya mendalami teori biaya transaksi, yang memberikan dasar teori yang kuat untuk jalur kewirausahaannya di masa depan.
Perlu dicatat bahwa selama di Universitas Oxford, ia menyelesaikan gelar master ganda, menunjukkan kemampuan belajar lintas disiplin dan cakrawala pengetahuan yang luas. Latar belakang pendidikan yang beragam ini memungkinkannya untuk menjembatani TradFi dan teknologi Blockchain yang baru muncul.
Ketika membahas tentang perubahan karier, ahli ini menekankan pentingnya pemikiran ekonomi di dunia Web3. Dia berpendapat bahwa teori ekonomi tradisional dan metode analisis kuantitatif masih memiliki nilai penting dalam memahami dan memprediksi perilaku pasar cryptocurrency. Pada saat yang sama, sifat unik dari teknologi Blockchain juga mengharuskan investor untuk memiliki pola pikir dan alat analisis baru.
Untuk masa depan, ahli ini menyatakan bahwa dengan terus berkembangnya teknologi Blockchain, manajemen aset di dalam blok akan menghadapi peluang dan tantangan baru. Ia memperkirakan bahwa penggabungan TradFi dengan teknologi Blockchain akan menciptakan strategi investasi dan model bisnis yang benar-benar baru.
Secara keseluruhan, wawancara ini tidak hanya menunjukkan perspektif unik seorang akademisi yang bertransisi dari TradFi ke bidang Web3, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana investasi kuantitatif berevolusi di era Blockchain. Ini tentu akan memberikan referensi berharga bagi mereka yang memperhatikan tren perkembangan teknologi keuangan.