Pendukung Konsep Pendapatan Dasar: Jalan Politik Lee Jae-myung
Lee Jae-myung sebagai tokoh penting di pentas politik Korea memiliki ciri khas yang mencolok dalam karir politiknya—ia adalah pendukung teguh dari konsep pendapatan dasar. Sejak menjabat sebagai Wali Kota Seongnam, Lee Jae-myung mulai mencoba menerapkan berbagai bentuk program pendapatan dasar, dan dalam karir politiknya selanjutnya, ia terus memperluas ruang praktik dari ide ini.
Pada tahun 2016, Lee Jae-myung meluncurkan program pendapatan dasar yang ditujukan untuk pemuda berusia 24 tahun di kota Seongnam, di mana setiap orang dapat menerima subsidi tunai tanpa syarat sebesar 1 juta won Korea. Meskipun pada saat itu mendapat beberapa kritik, kebijakan ini mencapai kesuksesan yang tidak terduga, tidak hanya memberikan dukungan ekonomi yang nyata bagi pemuda, tetapi juga mendorong konsumsi lokal dan memperoleh dukungan politik yang luas.
Selama menjabat sebagai Gubernur Gyeonggi-do, Lee Jae-myung memperluas rencana ini ke cakupan yang lebih besar. Dia juga meluncurkan proyek yang lebih eksperimental di daerah pedesaan, memberikan tunjangan tanpa syarat sebesar 150.000 won per bulan kepada seluruh penduduk sebuah desa, bertujuan untuk meneliti dampak pendapatan dasar terhadap berbagai aspek sosial ekonomi.
Dalam pemilihan presiden tahun 2022, Lee Jae-myung mengusulkan rencana pendapatan dasar yang lebih komprehensif, bertujuan untuk memberikan dukungan ekonomi kepada semua warga negara Korea Selatan. Namun, rencana ini memicu kontroversi terkait cara pendanaannya, sehingga ia terpaksa melakukan beberapa penyesuaian terhadap pernyataan aslinya. Meskipun demikian, Lee Jae-myung tetap berpegang pada ide memberikan pendapatan dasar kepada kelompok tertentu.
Meskipun kalah tipis dalam pemilihan 2022, Lee Jae-myung tidak menyerah pada cita-citanya. Dalam pencalonan presiden 2025, ia mengusulkan konsep "Sosial Dasar", yang merupakan cetak biru sistem jaminan sosial yang lebih moderat yang menggabungkan elemen penghasilan dasar.
Lee Jae-myung berpendapat bahwa, di era perkembangan cepat teknologi kecerdasan buatan dan otomatisasi, model pekerjaan tradisional sedang menghadapi tantangan. Ia mengusulkan bahwa manfaat yang dihasilkan dari kemajuan teknologi harus dibagikan kepada seluruh masyarakat, bukan dimonopoli oleh segelintir orang. Menurutnya, pendapatan dasar bukan hanya kebijakan kesejahteraan sosial, tetapi juga merupakan alat penting untuk menghadapi semakin besarnya kesenjangan antara kaya dan miskin serta perubahan struktur ekonomi.
Perlu dicatat bahwa konsep pendapatan dasar telah mendapatkan tingkat pengakuan dan dukungan yang cukup besar di Korea Selatan. Tidak hanya ada partai politik khusus yang dibentuk di sekitar konsep ini, bahkan lawan politik Lee Jae-myung juga menerima konsep ini sampai batas tertentu. Kota Seoul juga sedang melakukan percobaan dukungan pendapatan serupa.
Namun, masih ada banyak tantangan untuk menerapkan konsep pendapatan dasar secara luas, termasuk keberlanjutan finansial dan pencapaian konsensus sosial. Eksplorasi Lee Jae-myung memberikan pengalaman berharga untuk inovasi kebijakan sosial di Korea Selatan dan bahkan di seluruh dunia, serta memicu pemikiran mendalam tentang bentuk masyarakat di masa depan.
Di era perkembangan teknologi yang cepat ini, percobaan Lee Jae-myung mengajukan pertanyaan penting: di masa depan di mana mesin mungkin menggantikan banyak tenaga kerja manusia, bagaimana kita memastikan setiap orang dapat hidup dengan bermartabat? Jawaban atas pertanyaan ini mungkin akan memberikan dampak yang mendalam terhadap arah perkembangan masa depan masyarakat manusia.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
5
Bagikan
Komentar
0/400
FloorSweeper
· 07-14 01:17
Jujur saja, bukankah itu hanya tentang memberi uang?
Lihat AsliBalas0
GasFeeNightmare
· 07-13 08:46
Masih mengandalkan warisan ya~
Lihat AsliBalas0
TestnetNomad
· 07-13 08:42
Tidak berhasil menjadi presiden tetapi masih menghasilkan uang dan menghabiskannya, sulit sekali.
Lihat AsliBalas0
WalletManager
· 07-13 08:39
Zero barrier benefits? Takutnya biaya gas on-chain akan dapatkan likuidasi
Lee Jae-myung: Pendorong konsep pendapatan dasar dan pemikiran baru di panggung politik Korea Selatan
Pendukung Konsep Pendapatan Dasar: Jalan Politik Lee Jae-myung
Lee Jae-myung sebagai tokoh penting di pentas politik Korea memiliki ciri khas yang mencolok dalam karir politiknya—ia adalah pendukung teguh dari konsep pendapatan dasar. Sejak menjabat sebagai Wali Kota Seongnam, Lee Jae-myung mulai mencoba menerapkan berbagai bentuk program pendapatan dasar, dan dalam karir politiknya selanjutnya, ia terus memperluas ruang praktik dari ide ini.
Pada tahun 2016, Lee Jae-myung meluncurkan program pendapatan dasar yang ditujukan untuk pemuda berusia 24 tahun di kota Seongnam, di mana setiap orang dapat menerima subsidi tunai tanpa syarat sebesar 1 juta won Korea. Meskipun pada saat itu mendapat beberapa kritik, kebijakan ini mencapai kesuksesan yang tidak terduga, tidak hanya memberikan dukungan ekonomi yang nyata bagi pemuda, tetapi juga mendorong konsumsi lokal dan memperoleh dukungan politik yang luas.
Selama menjabat sebagai Gubernur Gyeonggi-do, Lee Jae-myung memperluas rencana ini ke cakupan yang lebih besar. Dia juga meluncurkan proyek yang lebih eksperimental di daerah pedesaan, memberikan tunjangan tanpa syarat sebesar 150.000 won per bulan kepada seluruh penduduk sebuah desa, bertujuan untuk meneliti dampak pendapatan dasar terhadap berbagai aspek sosial ekonomi.
Dalam pemilihan presiden tahun 2022, Lee Jae-myung mengusulkan rencana pendapatan dasar yang lebih komprehensif, bertujuan untuk memberikan dukungan ekonomi kepada semua warga negara Korea Selatan. Namun, rencana ini memicu kontroversi terkait cara pendanaannya, sehingga ia terpaksa melakukan beberapa penyesuaian terhadap pernyataan aslinya. Meskipun demikian, Lee Jae-myung tetap berpegang pada ide memberikan pendapatan dasar kepada kelompok tertentu.
Meskipun kalah tipis dalam pemilihan 2022, Lee Jae-myung tidak menyerah pada cita-citanya. Dalam pencalonan presiden 2025, ia mengusulkan konsep "Sosial Dasar", yang merupakan cetak biru sistem jaminan sosial yang lebih moderat yang menggabungkan elemen penghasilan dasar.
Lee Jae-myung berpendapat bahwa, di era perkembangan cepat teknologi kecerdasan buatan dan otomatisasi, model pekerjaan tradisional sedang menghadapi tantangan. Ia mengusulkan bahwa manfaat yang dihasilkan dari kemajuan teknologi harus dibagikan kepada seluruh masyarakat, bukan dimonopoli oleh segelintir orang. Menurutnya, pendapatan dasar bukan hanya kebijakan kesejahteraan sosial, tetapi juga merupakan alat penting untuk menghadapi semakin besarnya kesenjangan antara kaya dan miskin serta perubahan struktur ekonomi.
Perlu dicatat bahwa konsep pendapatan dasar telah mendapatkan tingkat pengakuan dan dukungan yang cukup besar di Korea Selatan. Tidak hanya ada partai politik khusus yang dibentuk di sekitar konsep ini, bahkan lawan politik Lee Jae-myung juga menerima konsep ini sampai batas tertentu. Kota Seoul juga sedang melakukan percobaan dukungan pendapatan serupa.
Namun, masih ada banyak tantangan untuk menerapkan konsep pendapatan dasar secara luas, termasuk keberlanjutan finansial dan pencapaian konsensus sosial. Eksplorasi Lee Jae-myung memberikan pengalaman berharga untuk inovasi kebijakan sosial di Korea Selatan dan bahkan di seluruh dunia, serta memicu pemikiran mendalam tentang bentuk masyarakat di masa depan.
Di era perkembangan teknologi yang cepat ini, percobaan Lee Jae-myung mengajukan pertanyaan penting: di masa depan di mana mesin mungkin menggantikan banyak tenaga kerja manusia, bagaimana kita memastikan setiap orang dapat hidup dengan bermartabat? Jawaban atas pertanyaan ini mungkin akan memberikan dampak yang mendalam terhadap arah perkembangan masa depan masyarakat manusia.