Baru-baru ini, berita tentang penangkapan pendiri Telegram, Pavel Durov, telah menarik perhatian luas. Menanggapi hal ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan tanggapan di media sosial, menjelaskan situasi terkait.
Macron menyatakan bahwa penangkapan kali ini bukan karena motif politik, melainkan berdasarkan penyelidikan hukum yang sedang berlangsung. Ia menekankan bahwa Prancis selalu sangat menghargai kebebasan berbicara dan komunikasi, sambil juga memperhatikan perlindungan inovasi dan semangat kewirausahaan. Prancis akan terus menjaga kebebasan ini dalam kerangka hukum yang ada. Macron menambahkan bahwa bagaimana hukum akan dilaksanakan pada akhirnya akan ditentukan oleh sistem peradilan yang independen.
Sementara itu, ada kabar bahwa juru bicara penegak hukum menyatakan bahwa Durov dituduh gagal berkooperasi dalam penyelidikan terhadap kejahatan siber dan keuangan yang terjadi di platformnya. Tuduhan ini menambah dimensi baru pada keseluruhan peristiwa.
Peristiwa ini memicu pemikiran tentang keseimbangan antara tanggung jawab perusahaan teknologi dan perlindungan privasi individu. Dengan semakin populernya platform komunikasi digital, bagaimana menemukan titik keseimbangan antara melindungi hak pengguna dan memerangi kejahatan menjadi tantangan yang dihadapi bersama oleh pemerintah negara-negara dan perusahaan teknologi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
23 Suka
Hadiah
23
5
Bagikan
Komentar
0/400
LoneValidator
· 07-06 12:22
Apa yang disebut independensi peradilan, sangat lucu.
Lihat AsliBalas0
TxFailed
· 07-05 00:02
bruh klasik intervensi pemerintah... durov seharusnya menggunakan mixer jujur
Lihat AsliBalas0
CafeMinor
· 07-03 16:22
Sebelumnya bilang ini untuk penyelidikan kejahatan, ini apa sih?
Pendiri Telegram, Pavel Durov, ditangkap, Presiden Prancis menanggapi perkembangan kejadian tersebut
Baru-baru ini, berita tentang penangkapan pendiri Telegram, Pavel Durov, telah menarik perhatian luas. Menanggapi hal ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan tanggapan di media sosial, menjelaskan situasi terkait.
Macron menyatakan bahwa penangkapan kali ini bukan karena motif politik, melainkan berdasarkan penyelidikan hukum yang sedang berlangsung. Ia menekankan bahwa Prancis selalu sangat menghargai kebebasan berbicara dan komunikasi, sambil juga memperhatikan perlindungan inovasi dan semangat kewirausahaan. Prancis akan terus menjaga kebebasan ini dalam kerangka hukum yang ada. Macron menambahkan bahwa bagaimana hukum akan dilaksanakan pada akhirnya akan ditentukan oleh sistem peradilan yang independen.
Sementara itu, ada kabar bahwa juru bicara penegak hukum menyatakan bahwa Durov dituduh gagal berkooperasi dalam penyelidikan terhadap kejahatan siber dan keuangan yang terjadi di platformnya. Tuduhan ini menambah dimensi baru pada keseluruhan peristiwa.
Peristiwa ini memicu pemikiran tentang keseimbangan antara tanggung jawab perusahaan teknologi dan perlindungan privasi individu. Dengan semakin populernya platform komunikasi digital, bagaimana menemukan titik keseimbangan antara melindungi hak pengguna dan memerangi kejahatan menjadi tantangan yang dihadapi bersama oleh pemerintah negara-negara dan perusahaan teknologi.